Pendekatan Pendidikan Multikultural
Pendekatan-pendekatan yang mungkin bisa dilakukan di dalam
pendidikan kultural adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Historis
Pendekatan ini mengandaikan bahwa materi yang diajarkan kepada
pembelajar dengan menengok kembali ke belakang. Maksudnya agar pebelajar dan
pembelajar mempunyai kerangka berpikir yang komplit sampai ke belakang untuk
kemudian mereflesikan untuk masa sekarang atau mendatang. Dengan demikian
materi yang diajarkan bisa ditinjau secara kritis dan dinamis.
2. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan ini mengandaikan terjadinya proses kontekstualisasi
atas apa yang pernah terjadi di masa sebelumnya atau datangnya di masa lampau.
Dengan pendekatan ini materi yang diajarkan bisa menjadi aktual,
bukan karena dibuat-buat tetapi karena senantiasa sesuai dengan perkembangan
zaman yang terjadi, dan tidak bersifat indoktrinisasi karena kerangka berpikir
yang dibangun adalah kerangka berpikir kekinian. Pendekatan ini bisa
digabungkan dengan metode kedua, yakni metode pengayaan.
3. Pendekatan Kultural
Pendekatan ini menitikberatkan kepada otentisitas dan tradisi
yang berkembang. Dengan pendekatan ini pembelajar bisa melihat mana tradisi
yang otentik dan mana yang tidak. Secara otolatis pebelajar juga bisa
mengetahui mana tradisi arab dan mana tradisi yang datang dari islam.
4. Pendekatan Psikologis
Pedekatan ini berusaha memperhatikan situasi psikologis
perseorangan secara tersendiri dan mandiri. Artinya masing-masing pembelajar
harus dilihat sebagai manusia mandiri dan unik dengan karakter dan kemampuan
yang dimilikinya. Pendekatan ini menuntut seorang pebelajar harus cerdas dan
pandai melihat kecenderungan pembelajar sehingga ia bisa mengetahui
metode-metode mana saja yang cocok untuk pembelajar.
5. Pendekatan Estetik
Pendekatan estetik pada dasarnya mengajarkan pembelajar untuk
berlaku sopan dan santun, damai, ramah, dan mencintai keindahan. Sebab segala
materi kalau hanya didekati secara doktrinal dan menekan adanya
otoritas-otoritas kebenaran maka pembelajar akan cenderung bersikap kasar.
Sehingga mereka memerlukan pendekatan ini untuk mengapresiasikan segala gejala
yang terjadi di masyarakat dengan melihatnya sebagai bagian dari dinamika
kehidupan yang bernilai seni dan estetis.
6. Pendekatan Berprespektif Gender
Pendekatan ini mecoba memberikan penyadaran kepada
pembelajar untuk tidak membedakan jenis kelamin karena sebenarnya jenis kelamin
bukanlah hal yang menghalangi seseorang untuk mencapai kesuksesan. Dengan
pendekatan ini, segala bentuk konstruksi sosial yang ada di sekolah yang
menyatakan bahwa perempuan berada di bawah laki-laki bisa dihilangkan.
Keenam pendekatan ini sangat memungkinkan bagi terciptanya
kesadaran multikultural di dalam pendidikan dan kebudayaan. Dan tentu saja,
tidak menutup kemungkinan berbagai pendekatan yang lainnya, selain enam yang
disebutkan tadi di atas, sangat mungkin untuk diterapkan.
Sumber : https://andiplampang.wordpress.com/2010/12/09/metode-dan-pendekatan-pendidikan-multikultural/
Sumber : https://andiplampang.wordpress.com/2010/12/09/metode-dan-pendekatan-pendidikan-multikultural/